Equityworld Futures Pusat – Harga minyak sedikit mantap pada hari Selasa, didukung oleh tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan tentang penyelesaian sengketa perdagangan AS-China, tetapi keuntungan tertahan oleh kecemasan yang masih ada perlambatan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak mentah.
Minyak mentah berjangka Brent berada di $ 59,10 per barel pada 0027 GMT, naik 14 sen, atau 0,2%, dari penyelesaian sebelumnya. Brent turun 0,8% pada $ 58,96.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 18 sen, atau 0,3%, dari penutupan terakhir mereka menjadi $ 53,49 per barel. Pada sesi sebelumnya, WTI menetap 0,9 lebih rendah pada $ 53,31 per barel.
Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengatakan upaya untuk mengakhiri perang dagang AS dengan China berjalan dengan baik karena para perunding dari kedua negara bekerja untuk memakukan teks kesepakatan perdagangan Fase 1 bagi para pemimpin mereka untuk ditandatangani bulan depan ketika mereka bertemu pada pertemuan puncak APEC bulan November.
"Pasar komoditas optimis dengan hati-hati di tengah tanda-tanda bahwa kesepakatan perdagangan sudah hampir ditandatangani oleh Amerika Serikat dan China," kata bank ANZ dalam sebuah catatan.
"Harga minyak mentah tetap dalam lesu, dengan pelemahan ekonomi yang sedang berlangsung membebani sentimen," tambah ANZ Bank.
Baca: Equityworld Futures Pusat : Emas Turun Perdagangan AS-Cina Mengalami Kemajuan
Brent turun sekitar 22% dari puncaknya di bulan April, sementara WTI turun sekitar 20% dari puncaknya di bulan April.
Meskipun ada beberapa tanda pelonggaran ketegangan antara dua ekonomi terbesar di dunia, Sekretaris Perdagangan A.S. Wilbur Ross mengatakan pada hari Senin bahwa kesepakatan perdagangan awal tidak perlu diselesaikan bulan depan, menekankan perlunya untuk mendapatkan kesepakatan yang tepat.
Hal itu meningkatkan risiko negosiasi lebih lama dan memberi makan kecemasan pasar tentang prospek kesepakatan yang tahan lama. Menambah ketegangan, Cina mencari sanksi pembalasan $ 2,4 miliar terhadap Amerika Serikat karena ketidakpatuhannya terhadap putusan WTO dalam kasus tarif yang berasal dari era Presiden Barack Obama, sebuah dokumen menunjukkan.
Di sisi pasokan, stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat untuk minggu keenam berturut-turut, sementara sulingan dan stok bensin kemungkinan turun dalam sepekan ke Oktober.18, sebuah jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada hari Senin.
Diedit oleh Equityworld Futures Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar